Selasa, 25 Oktober 2011

soal logika .. ^0^

asumsi:
bayangkan klo bumi di bagi jd 2 kota besar, yaitu kota kuning sama kota ijo. Di kota kuning semua penduduknya adalah pembohong (gk kebayang gmn system pemerintahannya yc..--"), sdgkn kota ijo semua penduduknya jujur (pasti sering kalah perang, lha tiap mau perang dia blak2an mbuka strategi perang ke musuh..) Asumsi cukup di batasi sampai di situ.
peristiwa:

suatu hari di suatu kota ada orang asing lewat di depan pemukiman warga asli kota tersebut, secara dia kn orang asing, bnyk yg ngeliat dg pandangan penuh tanya "sya kq gk prnh ngeliat org ni??". dan suatu ketika ada anak keci umur 6 tahunl sambil bawa motor yamaha byson menghampiri org tersebut dn bertanya: "kak anda dtg dr kota mana?". si kakak menjawab: saya dr kota "tiiiit..!!! dhek.." *jwbn si kakak td d sensor, cz gk sopan.. LOL
pasca d kasi tau si org asing it td, ank kecil lari k mamanya (motornya di tinggal) dn dia bilang ke mamanya: "mama kakak itu dari kota ijo..!!"
pertanyaan:  nah pertanyaanya berasal dr kota manakah anak kecil itu tadi..???

Kamis, 20 Oktober 2011

sekadar info...


Lahirnya istilah Ahlus Sunnah Wal Jama’ah ini, menurut Drs. Tgk. H.Z.A. Syihab dalam bukunya Aqidah Ahlus Sunnah terdapat 3 pendapat, yaitu :
  1. Ada yang mengatakan bahwa istilah tersebut telah lahir sejak zaman Nabi Muhammad S.a.w. bahkan beliau sendiri yang melahirkan melalui sejumlah hadits yang diucapkan.
  2. Ada sebagian orang berpendapat bahwa istilah Ahlus Sunnah Wal Jama’ah lahir pada akhir windu kelima tahun hijriah, yaitu tahun terjadinya kesatuan jama’ah dalam islam, atau yang lebih dikenal dalam sejarah islam dengan nama ‘amul jama’ah (tahun persatuan).
Disini kami selaku pemakalah akan sedikit menjelaskan secara singkat tentang sejarah ‘amul jama’ah. Dalam sejarah diterangkan bahwa pada tahun tersebut Sayyidina Hasan bin Ali r.a. meletakkan jabatannya sebagai khalifah dan menyerahkannya kepada Muawiyah bin Abu Sufyan dengan maksud hendak menciptakan kesatuan dan persatuan jama’ah islamiyah, demi menghindari perang saudara sesama islam. Jadi, dari kata ‘amul jama’ah itulah lahirnya istilah wal jama’ah yang kemudian berkembang menjadi ahlus sunnah wal jama’ah.
Dan ada lagi pendapat yang lain mengatakan, bahwa istilah ahlus sunnah waljama’ah lahir pada abad II hijriah, yaitu dimasa puncak perkembangan ilmu kalam (teologi islam) yang ditandai dengan berkembangnya aliran modern dalam teologi islam yang dipelopori oleh kaum Muktazilah. Untuk mengimbangi itulah, maka tampilnya Imam Abu Hasan Al Asy’ari membela akidah islamiah dan mengembalikannya kepada kemurnian yang asli. Pergerakan beliau kemudian disebut “ Ahlus Sunnah Wal Jama’ah “.

Berikut Ayat – ayat Ahlus Sunnah

a.    Apa yang disampaikan Muhammad adalah wahyu
QS. An Najm (53)
3. dan tiadalah yang diucapkannya itu (Al-Quran) menurut kemauan hawa nafsunya
4. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya).

b.    Terdapat Suri Tauladan yang baik pada Muhammad
QS. Al Ahzab (33)
21. Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.

c.     Sunnah adalah dari Allah
QS.  Ali 'Imran (3)
164. Sungguh Allah telah memberi karunia kepada orang-orang yang beriman ketika Allah mengutus diantara mereka seorang rasul dari golongan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat Allah, membersihkan (jiwa) mereka, dan mengajarkan kepada mereka Al Kitab dan Al Hikmah (Sunnah). Dan sesungguhnya sebelum (kedatangan Nabi) itu, mereka adalah benar-benar dalam kesesatan yang nyata.

d.    Kewajiban untuk taat pada Rasul
     QS. An Nisaa' (4)
59. Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.

80. Barangsiapa yang mentaati Rasul itu, sesungguhnya ia telah mentaati Allah. Dan barangsiapa yang berpaling (dari ketaatan itu), maka Kami tidak mengutusmu untuk menjadi pemelihara bagi mereka



e.    Mengikuti Nabi akan mendapat petunjuk,  ampunan Allah & bukti cinta kepada Allah
QS. An Nuur (24)
54. Katakanlah: "Taat kepada Allah dan taatlah kepada rasul; dan jika kamu berpaling maka sesungguhnya kewajiban rasul itu adalah apa yang dibebankan kepadanya, dan kewajiban kamu sekalian adalah semata-mata apa yang dibebankan kepadamu. Dan jika kamu taat kepadanya, niscaya kamu mendapat petunjuk. Dan tidak lain kewajiban rasul itu melainkan menyampaikan (amanat Allah) dengan terang."

QS. Al A'raaf (7)
158. Katakanlah: "Hai manusia sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu semua, yaitu Allah Yang mempunyai kerajaan langit dan bumi; tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, Yang menghidupkan dan mematikan, maka berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya, Nabi yang ummi yang beriman kepada Allah dan kepada kalimat-kalimat-Nya (kitab-kitab-Nya) dan ikutilah dia, supaya kamu mendapat petunjuk."
QS. Ali 'Imran (3)


31. Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.


f.      Yang tidak taat adalah sesat & tidak beriman
QS. An Nisaa (4)'
65. Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim terhadap perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa dalam hati mereka sesuatu keberatan terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya.
QS. An Nuur (24)
47. Dan mereka berkata: "Kami telah beriman kepada Allah dan rasul, dan kami mentaati (keduanya)." Kemudian sebagian dari mereka berpaling sesudah itu, sekali-kali mereka itu bukanlah orang-orang yang beriman
48. Dan apabila mereka dipanggil kepada Allah dan rasul-Nya, agar rasul menghukum (mengadili) di antara mereka, tiba-tiba sebagian dari mereka menolak untuk datang.

Bukti–bukti Sejarah (dalam AQ)
Jika Rasul ada kesalahan akan ditegur Allah

1.    Kasus Muhammad bermuka masam dengan Abdullah bin Umi Maktum
QS. Abasa (80)
1. Dia (Muhammad) bermuka masam dan berpaling, 
2. karena telah datang seorang buta kepadanya.
3. Tahukah kamu barangkali ia ingin membersihkan dirinya (dari dosa),
4. atau dia (ingin) mendapatkan pengajaran, lalu pengajaran itu memberi manfaat kepadanya?
5. Adapun orang yang merasa dirinya serba cukup
6. maka kamu melayaninya. 
7. Padahal tidak ada (celaan) atasmu kalau dia tidak membersihkan diri (beriman).
8. Dan adapun orang yang datang kepadamu dengan bersegera (untuk mendapatkan pengajaran),
9. sedang ia takut kepada (Allah),
10. maka kamu mengabaikannya. 
11. Sekali-kali jangan (demikian)! Sesungguhnya ajaran-ajaran Tuhan itu adalah suatu peringatan,

2.    Kasus Tawanan Perang Badr
QS.  Al Anfaal (8)
67. Tidak patut, bagi seorang Nabi mempunyai tawanan sebelum ia dapat melumpuhkan musuhnya di muka bumi. Kamu menghendaki harta benda duniawiyah sedangkan Allah menghendaki (pahala) akhirat (untukmu). Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.